Rabu, 07 Mei 2008

Trek UI


Foto: Jaya Suman dan Damhar

Maen Offroad di Hutan Kota UI

Satu-satunya hutan kota dengan udaranya yang segar yang dekat dengan Jakarta. Banyak jalur sepeda yang bisa dieksplor di areal kampus Universitas Indonesia (UI). Di UI yang luas arealnya mencapai 50an hektar ini, jalur offroad bebas digunakan untuk bermain sepeda MTB. Cross country dan semi downhill lah.

Ya, walaupun kawasan UI berada di Kotamadya Depok yang “aslinya” merupakan bagian dari Propinsi Jawa Barat tapi karena status UI yang merupakan kampus “milik” Jakarta, jadilah Depok masuk ke dalam lingkup daerah Ibukota.

Trek UI yang fiturnya adalah trek cross country, terbagi dalam banyak bagian wilayah yang dikotak-kotakkan. Trek Mangkok, trek belakang hutan, dan trek yang ada di Jembatan TekSas (Teknik Sastra). Yang paling sering digunakan para pesepeda adalah yang berada di seberang Fakultas Teknik. Banyak orang menyebutnya dengan Trek Mangkok, karena di sana ada semacam rintangan berbentuk mangkok. Itu hanyalah patokannya bila ingin menuju ke trek ini. Bila sudah berada di tempat ini, terhampar berbagai jenis rintangan dan juga trek cross country yang satu putarannya bisa mencapai 1,2 km.

Menurut Damhar, yang selama ini disebut sebagai kuncennya Trek UI, banyak jalan yang bisa dipilih untuk melahap satu putaran. “Bagi yang baru pertama kali datang dan bermain mungkin akan bingung jalan mana yang harus dipilih,” ujarnya. Ya, memang benar. Saat sudah masuk ke dalam trek, banyak persimpangan yang bisa membuat Anda bingung.

Selain trek XC, di kawasan mangkok juga ada beberapa jenis rintangan semacam berm, table top, single jump, drop off, dan double jump. Mereka yang ingin berlatih teknik bermain downhill atau dirtjump bisa gunakan “fasilitas” ini.

Trek “Baru”

“Selama masih bisa dilewati dan rumputnya tidak tinggi, kita bisa eksplor beberapa kawasan lain di hutan ini. Yang penting jangan takut nyasar,” tambah Damhar, yang sudah bermain sepeda di kawasan ini sejak tahun 1992.

Damhar juga yang membimbing Cycling menyusuri trek yang selama ini jarang dijamah MTBer. Padahal jalurnya sangat asik dan cukup menantang. Start dimulai dari areal belakang hutan, tepatnya dari jalan belakang asrama mahasiswa yang ada di dekat pintu keluar arah Pasar Minggu. Jalur ini lebih tepat disebut sebagai jalur fun XC.

Dengan panjang trek 1,5 km, di dalam hutan lindung ini juga banyak beragam tikungan, lebih tepatnya pertigaan dan perempatan. Kalau baru pertama kali main, pasti akan nyasar. Asiknya, tak banyak tanjakan atau turunan curam karena jalurnya mendatar. Komposisi tapak treknya pun berupa tanah liat halus. Tapi kalau hujan ataupun becek, tanah hutan ini tidak akan membuat ban Anda tampak seperti donat. Tanahnya tidak menempel dan cepat terlepas dari ban.

Ada satu turunan yang cukup berbahaya. Di bawah turunan tersebut ada semacam selokan selebar 1,5 meter yang dipasang jembatan selebar kurang dari ½ meter. Lebih baik Anda menuntun sepeda dulu saat melewati tempat tersebut.

Tembusan dari trek ini bisa di areal mangkok atau di depan plank UI yang terkenal dengan sebutan Bolywood UI tersebut. Nah, bagi yang pilih jalan tembus ke Bolywood UI, Anda bisa meneruskan perjalanan ke arah areal mangkok dengan komposisi trek cukup mendatar, ada pilihan berupa pump track, dan satu buah turunan curam sebelum tembus ke danau.

Jembatan TekSas

Pilihan lain dari trek hutan UI ada di areal antara fakultas teknik dan sastra. Bentangan Jembatan TekSas bisa menjadi patokan untuk menuju ke jalur ini. Apa sih Jembatan TekSas? Chandra, salah seorang mahasiswa UI jurusan sastra memaparkan kalau jembatan ini dibangun untuk menghubungkan fakultas teknik dan sastra. “Pembangunannya dibuat begitu ciamik dan sedap dipandang. Padahal fungsinya hanyalah sebagai sarana penyeberangan,” ujarnya.

Kembali ke trek. Anda yang sudah sampai di tempat ini haruslah mencoba bentangan trek antara kawasan fakultas teknik dan sastra yang dibelah oleh Danau Mahoni. Menyusuri pinggiran danau, memang sudah ada jalur buatan dari batu conblock yang lebarnya 1 meter. Tentu kurang asik kalau tidak mencoba trek yang beralaskan tanah dan rumput.

Letak jalur offroad di daerah ini berada di bagian atas (sekitar 1 meter) dari jalur asli (jalur batu conblock). Anda pun disuguhi berbagai pilihan rintangan, dari mulai turunan rumput curam, turunan anak tangga, dan tanjakan yang pendek-pendek.

Urban DH di Kampus, Why Not?!

Di hari libur, dimana kampus tidak disesaki massa, Anda bisa mencoba kombinasi lain berupa trek urban downhill. Di fakultas sastra, banyak anak tangga yang bisa dituruni. Begitu juga drop off yang tidak terlalu tinggi dan relatif aman. Finishnya tentu berada di dekat danau, di jalur conblock tadi. Tinggal dimodifikasi sedikit, bisa jadi lokasi ini menjadi buruan para downhillers. Oiya, panjang trek ini kurang lebih hanya 300 meter.

“Silahkan saja kalau ingin menggunakan tempat ini. Yang penting tidak merusak fasilitas kampus,” ujar Adi Putranto, Manajer Hubungan Kemahasiswaan UI.

Lebih asik lagi kalau diperbolehkan mencobanya dari dalam gedung. Sayang, Adi belum berani memberi kepastian tentang perizinannya.

Selain jalur offroad, UI juga punya jalur khusus sepeda yang baru diresmikan bulan Maret lalu. Jalur tersebut sampai saat ini merupakan satu-satunya jalur sepeda yang berada di dalam lingkungan kampus untuk seluruh Indonesia. Panjangnya mencapai 20an km dan terhubung ke semua fakultas yang ada, disertai fasilitas tempat parkir dan halte.

Dengan adanya jalur ini, makin banyak pilihan buat biker untuk mencoba trek yang ada. Mau yang offroad atau yang onroad yang keduanya tanpa diganggu oleh kendaraan bermotor.

1 komentar:

ayu mengatakan...

Foto2nya keren bgt...